Apreri Salim.
Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di dipulau sumatera t yang terletak
dibagian barat pulau sumatera dibandingkan provinsi lain. Disumatera barat
sangat banyak objek wisata yang bisa dikunjungi ketika liburan dan kegiatan
observasi lainnya. Salah satunya jenis objek wisata yaitu objek wisata religi. Disumatera
barat salah satu objek wisata religi adalah masjid raya sumbar yang terletak di
pusat kota padang yang juga sebagai kota provinsi. Bagi wisatawan yang
mengunjungi sumatera barat sangat rugi jika tidak menyempatkan mengunjungi
masjid raya sumbar, karena masjid raya sumbar adalah masjid terbesar di
sumatera barat dengan desain khusus ranah minangnya.
Dimana
Posisi Masjid Sumbar ?
Posisi Masjid Sumbar terletak
menghadap Jalan Khatib Sulaiman, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang. Silahkan
Lihat di googlemaps dibawah
Kapan dibangun Masjid Raya Sumatera barat ?
TMasjid ini masih
dalam tahap konstruksi (2016) sejak
peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007.
Siapa
Arsitektur masjid raya sumatera barat ?
Arsitek yang
merancang masjid ini bernama Rizal Muslimin ini.
Kapan
digunakan pertama kali masjid raya sumatera Barat ?
Masjid Raya Sumatera
Barat digunakan untuk ibadah pada 7 Februari 2014, ketika itu salat Jumat. Pada
tahun yang sama juga, untuk pertama kalinya, digunakan untuk salat tarawih.
Bagaimana
Kontruksi Masjid Raya Sumbar ?
Bangunan utama Masjid
Raya Sumatera Barat terdiri dari tiga lantai dengan luas area sekitar 40.343
meter persegi yang mampu menampung sekitar 20.000 jamaah. Tak hanya itu, masjid
ini dirancang mampu menahan gempa hingga 10 SR sekaligus shelter lokasi
evakuasi bila terjadi tsunami. Lantai dasar masjid dapat menampung 15.000
jemaah, lantai kedua dan ketiga sekitar 5.000 jamaah. Denah masjid berbentuk
persegi yang melancip di keempat penjurunya, menampilkan bentuk bentangan kain
ketika empat kabilah suku Quraisy di Mekkah berbagi kehormatan memindahkan batu
Hajar Aswad dengan memegang masing-masing sudut kain. Bentuk sudut lancip
sekaligus mewakili atap bergonjong pada rumah adat Minangkabau rumah gadang.
Dari bentuk dinding
masjid yang memiliki ukiran segitiga yang didalamnya terdapat enam sudut ini
sempat menjadi perbincangan berbagai kalangan, namun sebenarnya memiliki
filosofi yaitu tiga tungku sajarangan, tiga tali sapilin (ulama, ninik mamak,
cadiak pandai) yang harus memegang teguh rukun iman sebagai pengikat seluruh
elemen yang ada ditengah-tengah masyarakat.
Ternyata di Cilacap bukan hanya terkenal dengan wisata budayanya tetapi terkenal juga dengan wisata religinya
ReplyDelete